Agenbola - Traveling bagi saya bukan semata mencapai tempat yang dituju dan kemudian menikmati keindahan alamnya. Berada di tempat baru yang asing dan di tengah kehidupan masyarakat lokal tentu memaksa saya untuk beradaptasi.
Beradaptasi adalah berarti belajar tentang hal-hal baru, tentang kebiasaan, peraturan, dan bersikap. Selama seminggu lebih berada di Negeri Sakura, ada beberapa hal yang membuat saya amazed dan berandai ini semua bisa saya bawa pulang ke negeri saya. Hahaha.
1. Kebersihan
Jujur, saya merasa iri dengan kebersihan negara ini. Saya menempatkan kebersihan di tempat pertama yang harusnya bisa kita tiru. Karena paling sederhana dan gampang dilakukan, tidak membutuhkan biaya yang mahal hanya butuh kesadaran masing-masing orang.
Jepang masuk dalam jajaran negara terbersih di dunia, dan sangat enak dipandang. Meskipun di Tokyo dan kota-kota lainnya di Jepang tidak pernah ada tulisan Dilarang Buang Sampah di Sini, sebagaimana yang sering ditemui di Jakarta atau kota-kota lain di Indonesia. Namun dipastikan tidak ada sampah yang tercecer sembarangan. Bahkan sampah sekecil sobekan kertaspun tak saya lihat di pinggir jalan.
Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging turut mendorong masyarakat Jepang untuk tidak membuang sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.
Seperti yang saya rasakan ketika menginap di hostel ala backpacker, meskipun kecil tapi sangat bersih, berasa rumah sendiri.
Tempat sampah selalu dipisahkan berdasarkan jenisnya, sampah sisa makanan, botol, plastik, dan koran bekas atau kertas. Saya pun kadang butuh waktu sejenak berpikir untuk meletakkan sampah ke keranjang yang mana. Malu kan kalau salah? Karena kalau sampai ada sampah yang salah masuk ke keranjang yang bukan kategorinya, katanya petugas sampah tidak akan mengambilnya.
2. Transportasi Modern dan Teratur
Ini favorit saya selama di Jepang, yaitu transportasi yang nyaman. Transportasi umum memegang peranan penting untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain terutama bagi turis backpacker.
Di ibukota Jepang, Tokyo, sebagai salah satu kota megapolitan dunia, jaringan kereta api adalah alat transportasi utamanya. Itulah sebabnya jalan raya menjadi lengang meskipun di jam-jam sibuk kantor, berbeda sekali ya dengan Jakarta?. Jepang memiliki jaringan kereta bawah tanah maupun layang yang sangat kompleks. Baik yang dioperatori oleh pemerintah maupun swasta.
Seperti di Tokyo ini, jaringan kereta bawah tanah atau subway dioperatori oleh Tokyo Metro Subway dan Toei Subway. Meskipun berbeda namun saling terhubung dan tak perlu membeli tiket yang berbeda jika naik dan turun di stasiun yang berbeda operatornya.
3. Disiplin
Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, jadwal kereta dan bis sangat tepat waktu, begitulah mungkin cerminan orang Jepang yang begitu menghargai waktu. Ketidak tepatan sedetik akan berpengaruh terhadap jadwal selanjutnya, itu sangat dihindari oleh mereka. Budaya antri juga sudah melekat di Jepang, ketika naik eskalator misalnya, saat ramai otomatis terbentuk antrian tanpa saling serobot.
Yang menarik, berdirilah di sebelah kiri jika Anda tidak terburu-buru dan hanya berdiri di eskalator untuk mempersilakan orang lain lewat di sebelah kanan. Tapi ini berlaku sebaliknya jika Anda sedang berada di kota Osaka, memang kelihatan aneh karena masih dalam satu negara tapi berbeda.
4. Keramahan (Omotenashi)
Saya kira adegan di salah satu episode Kokoro no Tomo ketika Si Tomo menanyakan alamat ke orang di jalan ketika baru sampai Jepang yang kemudian diantar sampai tujuan itu hanya mitos, adalah salah besar. Saat saya keluar dari stasiun Asakusa, dan mondar mandir kebingungan mencari alamat hostel, tetiba seorang bapak menghampiri dan bertanya dalam bahasa Inggris. Spontan saya sodorkan alamat yang saya cari, kemudian dia menyuruh kami untuk mengikutinya, dan sampailah saya pada hostel yang kami cari.
Di akhir pertemuan kami, dia bilang, “Have a nice day…”. Saya tidak akan pernah melupakan momen itu, bahkan saya masih ingat muka ramah bapak yang tadi sempat bertanya tentang rencana perjalananku di Jepang. Itulah salah satu keramahan yang saya dapatkan di sana.
5. Teknologi
Dalam hal teknologi, Jepang sudah tidak perlu diragukan. Hampir segala segi kehidupan sudah tersentuh dengan kecanggihan. Namun yang perlu mendapat perhatian adalah etika teknologi jika dikaitkan dengan etika kehiduan sehari-hari.
bermain s128 tarung ayam bangkok online
judi sabung ayam